Sudah bukan rahasia lagi bahwa umat Islam sangat anti dan
benci kepada umat Israel. Saya sendiri tidak tahu persis, apakah yang dibenci
oleh umat Islam dari bangsa Israel: apakah yang dibenci itu negaranya, atau etnisnya, ataukah agamanya? Kalau dari agamanya sepertinya bukan, karena ajaran Yudaisme setahu saya adalah satu-satunya agama monotheist murni yang paling dekat dengan Islam.
Di dalam Al Quran memang dinyatakan bahwa umat mukmin dilarang untuk menjadikan Ahli Kitab sebagai wali bagi orang beriman. Wali di sini bisa diartikan sebagai pemimpin, bisa juga diartikan sebagai teman akrab, sekutu, penolong, dan lain sebagainya; sedangkan yang dimaksud dengan Ahli Kitab adalah umat Yahudi dan umat Nasrani. Namun saya tidak mengetahui persis kenapa yang dibenci oleh umat Islam adalah spesifik umat Yahudi, bukan umat Nasrani. Bahkan kebencian umat Islam kepada bangsa Yahudi sepertinya melebihi kebencian orang Islam kepada orang-orang musyrik yang jelas-jelas penyembah berhala, atau orang-orang penganut agama non-Abraham. Tapi saya mencoba menganalisis sebagian “dalil” kenapa umat Islam membenci umat Israel, dan berikut ini saya akan menampilkan “dalil” tersebut berikut interpretasi saya:
Di dalam Al Quran memang dinyatakan bahwa umat mukmin dilarang untuk menjadikan Ahli Kitab sebagai wali bagi orang beriman. Wali di sini bisa diartikan sebagai pemimpin, bisa juga diartikan sebagai teman akrab, sekutu, penolong, dan lain sebagainya; sedangkan yang dimaksud dengan Ahli Kitab adalah umat Yahudi dan umat Nasrani. Namun saya tidak mengetahui persis kenapa yang dibenci oleh umat Islam adalah spesifik umat Yahudi, bukan umat Nasrani. Bahkan kebencian umat Islam kepada bangsa Yahudi sepertinya melebihi kebencian orang Islam kepada orang-orang musyrik yang jelas-jelas penyembah berhala, atau orang-orang penganut agama non-Abraham. Tapi saya mencoba menganalisis sebagian “dalil” kenapa umat Islam membenci umat Israel, dan berikut ini saya akan menampilkan “dalil” tersebut berikut interpretasi saya:
1. “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepada
kamu (Muhammad) sampai kamu mengikuti millah mereka” (QS 2:120)
Pertama yang harus saya sampaikan di sini adalah bahwa ayat
tersebut ditujukan kepada Nabi Muhammad seorang, bukan untuk umat Islam secara
keseluruhan, karena kata ganti orang kedua yang terdapat dalam ayat tsb adalah
dalam bentuk tunggal (anka). Yang
kedua adalah bahwa ayat ini hanya sekedar menyampaikan bahwa orang Yahudi, dan
juga Nasrani, tidak akan ridha atau rela kepada Nabi Muhammad sampai Nabi
Muhammad mengikuti millah atau tata cara agama mereka, misalnya berdoa
menghadap ke Jerusalem. Di dalam ayat ini tidak ada perintah bagi Nabi maupun
umat beliau untuk balik membenci umat Yahudi.
2. “Sesungguhnya kamu dapati bahwa orang-orang yang paling
keras permusuhannya terhadap orang-orang beriman adalah orang-orang Yahudi dan
orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat
persahabatannya dengan orang-orang beriman ialah orang-orang yang berkata ‘Sesungguhnya
kami adalah orang Nasrani’. (QS 5:82,83)
In my humble opinion, ayat ini sudah kurang relevan dengan
kenyataan pada saat ini, karena pada saat ini sepertinya tidak ada lagi orang
yang mengakui sebagai Nasrani yang “mendengarkan Al Quran sambil mencucurkan
air mata”, dan beriman kepada Al Quran
dan kenabian Muhammad saw. Lagi pula, sebagaimana halnya dengan ayat
sebelumnya, ayat Al Maaidah di atas juga bukan perintah kepada umat Islam untuk
membenci atau memusuhi umat Yahudi.
3. Karena bangsa Israel telah merebut negeri Palestina dan
menjajah Palestina.
Kalau kita membaca Al Quran surah Al Maaidah ayat 21, kita
akan mendapatkan bahwa menurut Al Quran pun negeri Palestina memang telah
diberikan oleh Allah kepada bangsa Israel. Begitu juga menurut Kitab Suci
mereka, negeri Palestina termasuk Jerusalem adalah Tanah yang dijanjikan Tuhan kepada bangsa Israel. Jadi, apa yang dilakukan oleh bangsa Israel pada saat ini sebenarnya hanyalah meng-klaim apa yang menurut Kitab Suci memang menjadi hak mereka.
4. Karena sesuai hadits bahwa umat Islam ditakdirkan akan
berperang dengan umat Yahudi
Salah satu hadits yang menyatakan bahwa umat Islam akan
memerangi bangsa Yahudi adalah pada saat Dajjal muncul. Pada saat itu akan ada
70.000 orang Yahudi Asbahan (Isfahani) yang akan menjadi pengikut utama Dajjal
dan orang Yahudi inilah yang akan diperangi oleh umat Islam.
Nah, dalam hadits tersebut jelas dinyatakan bahwa orang
Yahudi yang akan diperangi oleh umat Islam adalah orang Yahudi yang berasal
dari Isfahan (Iran). Siapakah mereka? Apakah mereka orang syiah ghulat? Ataukah
mereka benar-benar orang Yahudi yang masih menjalankan tradisi agama Yahudi? Wa
Allahu a’lam.
Dalam salah satu artikel pada situs telegraph.co.uk yang pernah saya baca,
dikatakan bahwa orang-orang Pashtun yang ada di Afghanistan (Taliban) ternyata ada kemungkinan
merupakan keturunan orang Yahudi. Kalau memang demikian, pantas saja
orang-orang Taliban sangat keras kepala dan merasa benar sendiri sehingga
mereka sepertinya gampang sekali menumpahkan darah sesama manusia. Nah, kalau
benar bahwa orang Pashtun merupakan keturunan dari orang Yahudi, maka bukan
tidak mungkin bahwa orang-orang Iran yang ada di Isfahan saat ini pun mungkin
juga keturunan orang Yahudi. Fyi, artikel yang sama juga menyatakan bahwa kemungkinan Ahmadinejad juga merupakan keturunan Yahudi.
Jika demikian, maka sebenarnya hadits tersebut memprediksi
peperangan antara umat Islam dengan (keturunan) Yahudi yang saat ini berada di
Iran, bukan dengan orang Yahudi yang saat ini berada di Israel. Jadi tidak
tepat jika umat Islam membenci bangsa Yahudi yang berada di Israel.
Jika kita hanya bisa melihat ayat-ayat atau hadits-hadits
yang mendiskreditkan umat Israel, maka menurut saya berarti kita hanya bisa
melihat dengan sebelah mata saja. Kita lupa bahwa banyak juga ayat-ayat yang
memuji umat Yahudi (QS 2:62, 5:69). Kita lupa bahwa di dalam Al Quran, Allah
sendiri telah menyatakan bahwa Allah melebihkan umat Israel atas bangsa-bangsa
lainnya di dunia. (QS 2:47)
Kata pepatah Indonesia, Tak kenal maka tak sayang. Sedangkan
pepatah Arab mengatakan, manusia adalah musuh dari apa yang tidak diketahuinya.
Saya yakin bahwa mayoritas umat Islam yang membenci
orang-orang Yahudi adalah orang-orang yang tidak pernah membaca Al Kitab,
sehingga mereka hanya bisa melihat orang Yahudi hanya dari satu sudut pandang
yang sempit saja. Mereka (orang-orang Islam yang membenci Yahudi tsb) tidak
bisa melihat umat Israel dari sudut pandang lain yang lebih luas. Memang benar
bahwa dalam Al Quran terdapat ayat yang terkesan menyatakan bahwa umat Israel
itu jahat, sesat, dan sebagainya. Namun jangan lupa bahwa ada juga ayat Al
Quran yang memuji sebagian umat Israel. Pada dasarnya sikap Al Quran kepada bangsa Israel itu netral. Al Quran menyatakan bahwa ada umat Israel yang baik, dan ada
juga yang zhalim. (ref QS 2:120, 3:113, 3:110, 37:113)
Di dalam Al Kitab dinyatakan bahwa Tuhan telah memilih
umat Israel sebagai umat pilihannya. Dan ini pun sebenarnya diakui juga di
dalam Al Quran, antara lain pada QS 2:47. Apakah ketika Tuhan memilih bangsa Israel sebagai umat pilihan-Nya, apakah Tuhan tidak tahu bahwa sebagian [besar] umat Israel
adalah orang-orang jahat yang “tegar tengkuk” alias keras kepala? Sebenarnya
Tuhan sudah mengetahui sebelumnya, namun demikian toh Tuhan tetap memilih umat
Israel sebagai umat pilihan dan melebihkannya di atas segala bangsa.
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat, 'Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Mereka berkata, 'Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji
Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". (QS 2:30)
Sama seperti ketika Tuhan menciptakan Adam, sebenarnya Tuhan
sudah mengetahui – lebih dari pada para Malaikat – bahwa kelak banyak di antara
keturunan Adam yang akan menumpahkan darah di bumi dan akan membuat berbagai
kerusakan di muka bumi. Namun demikian, Allah tetap menjadikan manusia sebagai
khalifah di muka bumi karena Allah mengetahui apa yang tidak kita ketahui.
Demikian pula halnya dengan umat Israel dan bangsa Yahudi
pada khususnya. Allah pasti punya alasan mengapa Allah memilih umat Israel
sebagai bangsa pilihannya. Dan Allah tidak berubah (ref Maleakhi 3:16, Mazmur
89:34).
Mungkin sebagian muslim berasumsi bahwa Tuhan telah "menceraikan" umat Israel, atau dengan kata lain, bangsa Israel sudah tidak menjadi umat pilihan-Nya lagi. Namun, di dalam salah ayat yang terdapat pada Kitab Nabi-Nabi, Tuhan bertanya, dimanakah "surat cerai" Tuhan dengan bangsa Yahudi, yang memang tidak pernah ada. Dengan kata lain, sebenarnya Tuhan tidak pernah "menceraikan" umat Yahudi. Bahkan, menurut berbagai nubuat yang ada di Kitab Nabi-nabi, pada akhir zaman nanti Yerusalem akan menjadi pusat kerajaan damai di muka bumi. wa Allahu a'lam.
Mungkin sebagian muslim berasumsi bahwa Tuhan telah "menceraikan" umat Israel, atau dengan kata lain, bangsa Israel sudah tidak menjadi umat pilihan-Nya lagi. Namun, di dalam salah ayat yang terdapat pada Kitab Nabi-Nabi, Tuhan bertanya, dimanakah "surat cerai" Tuhan dengan bangsa Yahudi, yang memang tidak pernah ada. Dengan kata lain, sebenarnya Tuhan tidak pernah "menceraikan" umat Yahudi. Bahkan, menurut berbagai nubuat yang ada di Kitab Nabi-nabi, pada akhir zaman nanti Yerusalem akan menjadi pusat kerajaan damai di muka bumi. wa Allahu a'lam.
Komentar
Posting Komentar