Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Gad the Seer dan Nasib Kejayaan Kaum Kedar

Dalam wikipedia berbahasa Inggris dibawah artikel mengenai Isaiah in Islam , terdapat kisah menarik mengenai Ali Ar-Ridha (salah seorang Imam versi syiah) yang ditanya oleh seorang rabbi Yahudi yang menantangnya untuk membuktikan bahwa Yesus dan Muhammad sudah dinubuatkan di dalam Taurat ( Tanakh ). Imam Ali ar-Ridha menyatakan bahwa di dalam Kitab Yesaya terdapat nubuat, "Aku melihat dua orang penunggang/pengendara yang mana kepada mereka Dia menerangi bumi. Salah satu dari mereka  di atas seekor keledai, dan yang lain di atas seekor unta." Siapakah penunggang keledai, dan siapakah penunggang unta tsb, Imam ar-Ridha bertanya kepada sang Rabbi Yahudi.  Sang Rabbi tidak dapat menjawab pertanyaan tsb dengan pasti. Kemudian Imam Ali Ar-Ridha melanjutkan, "Sang penunggang keledai adalah Yesus, sedangkan penunggang unta adalah Muhammad, semoga Allah memberkati beliau dan keluarganya. Apakah kamu menyangkal bahwa pernyataan ini ada di dalam Taurat ( Tanakh )?" Sang Rabbi

Logam Mulia untuk Persiapan TEOTWAWKI

Sejak beberapa tahun belakangan ini, saya rajin mengumpulkan logam mulia, terutama emas dan perak. Alasan utama saya, karena saya percaya bahwa suatu saat nanti akan tiba masanya dimana uang kertas yang kita kenal sekarang ini (atau  fiat money ), tidak akan laku lagi karena jamannya sudah berubah. Bukan berubah maju, melainkan berubah mundur. Di kalangan preppers keadaan itu dikenal dengan istilah The End of the World as We Know It atau biasa disingkat TEOTWAWKI. Pada masa tersebut, manusia akan kembali ke zaman dahulu. Tidak ada lagi teknologi modern yang bisa dinikmati oleh umat manusia karena pada masa itu teknologi modern sudah musnah atau hancur. Keadaan seperti inilah yang juga sering digambarkan oleh beberapa ulama Indonesia seperti ustadz akhir zaman Zulkifli Ali. Saya pribadi termasuk orang yang percaya bahwa suatu saat nanti, cepat atau lambat, umat manusia akan kembali ke peradaban zaman dulu karena teknologi modern sudah musnah. Alasannya karena kalau kita membaca kitab-

Now I Know Al Maaidah 51

Setelah membaca kembali tulisan saya sendiri mengenai review saya di amazon.com terhadap buku The Divine Code yang ditulis oleh Rabbi Moshe Wiener, nampaknya kini saya paham mengapa Allah melarang orang-orang beriman untuk menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin kita di dalam Al Maaidah 51. Saya lebih suka mengartikan kata "pemimpin" di sini sebagai religious leader atau orang yang memberikan petunjuk dalam masalah keagamaan. Kenapa orang Yahudi dan Nasrani tidak boleh dijadikan sebagai pemberi petunjuk atau dijadikan sebagai guide atau patokan atau pedoman? Simply because tidak ada jaminan bahwa mereka lebih mengetahui Kitab mereka sendiri ketimbang kita. Mungkin saja mereka benar dalam beberapa hal, namun pada saat yang sama, mereka juga mungkin salah dalam beberapa hal yang lain. Rabbi adalah gelar terhormat di kalangan orang-orang Yahudi, dan semestinya seorang Rabbi memiliki pengetahuan yang mendalam tentang agama Yudaisme. Namun, seperti saya tuliskan se

Ayat Favorit

Postingan ini terinspirasi dari seorang rekan kerja saya di kantor, yang ketika beliau sedang kultum mengenai surah Al Fatihah, beliau bertanya kepada hadirin, diantara 7 ayat surah Al Fatihah, mana yang menjadi favorit Bapak/Ibu sekalian? Kemudian saya berpikir-pikir, benar juga ya. Walaupun seorang muslim di atas kertas percaya 100% kepada Al Quran, namun tentunya setiap muslim mempunyai ayat favoritnya masing-masing. Termasuk saya, saya pun juga punya beberapa ayat favorit yang menjadi pijakan bagi saya dalam berpandangan. Dan ayat favorit saya kemungkinan besar berbeda dibandingkan dengan ayat favorit bagi mayoritas muslim lainnya. Misalnya, ayat favorit sebagian muslim mungkin QS 3:19, 3:85, 5:51, 2:120, dlsb. Sedangkan ayat favorit saya antara lain QS 2:62, 5:69, 22:40, 4:136 dan lain sebagainya. Lalu, apakah ayat QS 3:19 kontradiksi dengan QS 2:62 dan 5:69? Bisa ya, bisa tidak; tergantung dari cara berpikir kita. Mungkin sebagian dari ulama tradisional memandang bahwa QS

Israel: Kawan atau Lawan?

Jika anda seorang muslim yang rajin menonton ceramah agama dari para ustadz akhir zaman seperti Ustad Zulkifli dan terutama Ustad Rahmat Baequni, tentu anda pernah mendengar bahwa ustad tsb menanamkan di dalam benak pendengarnya bahwa orang Yahudi adalah musuh Islam, Dajjal adalah sang Mesias yang ditunggu-tunggu oleh orang Yahudi, dan bangsa Yahudi akan hancur pada tahun 2022 Masehi atau 1443 Hijriah. Asumsi dan ramalan tersebut, terutama yang berasal dari Ustad Rahmat Baequni, menurut saya terlalu berani. Masalahnya adalah apa yang diasumsikan oleh Rahmat Baequni tidak sesuai dengan apa yang diinstruksikan di dalam Al Quran. Di dalam Al Quran, Allah mewajibkan seluruh mukmin untuk beriman kepada kitab-kitab sebelum Al Quran, seperti Taurat, Injil, dan Kitab Nabi-nabi. Nah, jika anda membaca Alkitab, maka banyak sekali nubuat dalam Kitab Para Nabi yang belum digenapi, misalnya nubuat dalam Yesaya 2 dan juga Mikha 4, serta Yesaya 11. Dan saya tidak yakin bahwa semua nubuatan tsb akan